Tapibikers harus punya kesabaran saat inreyen motor ketika dipakai harian. "Usahakan putaran mesin tidak lebih dari 5.000 rpm," ujar pria yang akrab disapa Benny ini. "Kemudian saat membuka gas enggak boleh sembarangan, harus diurut," ujar pria yang buka bengkel di Jalan Kemang Raya, Cilodong, Depok, Jawa Barat. Usahakanputaran mesin tidak lebih dari 5.000 rpm. Kemudian ketika membuka gas tidak boleh sembarangan, harus pelan-pelan. Cara yang kedua adalah jika Anda mempunyai motor cadangan. Caranya tinggal panaskan motor selama 15 menit, sebelum berangkat dan pulang kantor. Hal ini dilakukan agar inreyen maksimal, tahan gas pada rpm tertentu. Dengankata lain, apabila masa inreyen atau masa "pemanasan" tidak dilakukan pada motor baru, ada kemungkinan oli yang terdapat di dalam motor anda tidak tersebar secara merata ke komponen-komponen bergerak tersebut sehingga menyebabkan keausan yang sia-sia pada komponen yang tidak dilapisi dengan oli. Faktor Keselamatan Anda Padadasarnya, perawatan mesin tidak hanya dilakukan pada motor yang baru turun mesin saja, tapi juga pada motor baru pun harus melakukan perawatan yang serupa. Intinya, ketahanan mesin motor akan selalu terjaga bila Anda rajin memeriksanya secara rutin. Biasanya melakukan inreyen untuk motor baru saja, namun inreyen juga diwajibkan untuk Woko sapaan akrabnya membagi tips, ada baiknya motor yang telah turun mesin dilakukan inreyen terlebih dahulu. Artinya, motor tidak langsung dipacu dalam kecepatan tinggi. "Ini kan mesin motor mirip baru lagi, makanya diinreyen dulu, kurang lebih sejauh 100 kilometer, jangan dibawa terlalu kasar," kata Woko. Fungsinyauntuk merontokkan gram yang masih menempel di komponen mesin. Setelah itu, ganti oli baru agar ikut terbuang. Inreyen juga tidak hanya berlaku untuk motor baru saja. Untuk motor-motor yang di oversize juga lebih diwajibkan. Pasalnya setelah di oversize tentu liner silinder habis dikorter. Nah, biar gerak naik-turun piston lancar Tpkebanyakan org jarang ada yg servis besar .. servis besar lho ya,bukan turun mesin. Klo inreyen sie menurut saya mmg hanya untuk penyesuaian saja, biar part2 yg bersinggungan mapan dulu & komponen yg kasar tdk saling mencederai. Kalo ane sih yg terpenting motor baru itu wajib ganti oli begitu keluar dealer, maks 500KM ganti lagi, 1000KM 11 Perawatan Motor Setelah Turun Mesin 1.1.1 Menggunakan Motor Dengan Benar 1.1.2 Dengan Melakukan Perawatan Secara Berkala 1.1.3 Jangan Terlalu Paksakan Kinerja Motor 1.1.4 Gunakan Oli Dan Bahan Bakar Yang Tepat 1.1.5 Jangan Pernah Lupa Mengganti Oli Tepat Waktu 1.1.6 Lakukan Inreyen Terlebih Dahulu Inreyenatau yang disebut dengan masa break-in merupakan proses penyesuaian komponen komponen di dalam mesin motor sebelum dapat memberikan performa yang maksimal. Motor selepas turun mesin disarankan untuk menjalani inreyen setidaknya selama 100 km pertama sebelum digeber lagi dengan maksimal. Bagaimana cara melakukan inreyen? Mesinera modern memang beda dengan mesin lawas. Engine sekarang dibuat sangat presisi sehingga diklaim tetap aman digeber walau status motor inreyen baru turun dari dealer. Lawong dipabrik wae ngetesnya juga digeber cak. Jadi jangan heran kalau treatment juga beda. IWB masih ingat, diera lawasbanyak yang melarang motor untuk boncengan hNeLw. - Ada pertanyaan mendasar saat kali pertama mengendarai kendaraan yang baru keluar dari pabrikan, apakah bisa langsung digeber?Pada periode awal, kendaraan memang masih butuh tahap adaptasi atau yang biasa disebut "inreyen". Inreyen atau ngreyen’ merupakan kata serapan dari Bahasa Belanda, inrijden’. Sementara dalam Bahasa Inggris, inreyen lebih dikenal dengan istilah break-in atau run-in. Inreyen adalah prosedur untuk mengkondisikan komponen di dalam mesin yang baru bergerak dan mendapat beban. Proses adaptasi ini berguna agar antar komponen mesin saling menyesuaikan satu sama yang lain. Di era kemajuan teknologi mesin kendaraan, apakah inreyen pada kendaraan baru masih perlu?Pentingnya Inreyen Hampir setiap produsen kendaraan telah menerbitkan buku manual yang berisi cara pengoperasian kendaraan sejak pertama kali diterima. Meski teknologi mengalami peningkatan pesat, dalam hal desain, teknik, dan manufaktur, inreyen masih penting dilakukan. Salah satu yang membuat hal ini harus dilakukan adalah soal "investasi" usia mesin kendaraan. Intinya untuk mendapat kinerja terbaik dan umur layanan yang panjang dari motor maupun mobil, inreyen harus dilakukan sesuai prosedur yang tepat. Dilansir dari engine break-in patut dilakukan, baik itu pada kendaraan mesin bensin maupun diesel. Sebab ini adalah cara agar komponen di dalam mesin bisa saling bergesekan secara halus. Dengan begitu, risiko kebocoran dan benturan kasar antar komponen saat mesin masih baru bisa dihindari. Dengan inreyen, pemilik kendaraan mendapat efek jangka panjang yang menguntungkan pada kendaraan. Seperti misalnya mendapat penghematan bahan bakar yang lebih baik, penggunaan oli yang lebih sedikit tanpa penguapan berarti, transfer tenaga yang lebih maksimal, serta daya tahan mesin yang lebih awet. Inreyen jadi penting karena menentukan biaya perawatan kendaraan ke depannya. Usia komponen mesin yang lebih panjang, membuat biaya pengeluaran untuk penggantian sparepart bisa dipakai untuk keperluan cara melakukan inreyen yang benar? Saat pemakaian pertama, hindari berkendara pada kecepatan tinggi dan melakukan RPM tinggi. Hal ini bertujuan agar komponen di dalam mesin bisa menyesuaikan satu dengan yang lain serta bekerja dengan baik ke depannya. “Ketika Anda melakukan inreyen, hindarilah melakukan akselerasi dengan gas penuh. Jangan melakukan akselerasi berlebihan saat start maupun saat berkendara,” sebut Rudi Ganefia, Service Head Auto 2000 Krida, Cilandak, Jakarta Selatan kepada pada kendaraan bertransmisi manual, upayakan melakukan perpindahan gigi secara perlahan dan halus, serta hindari melakukannya pada RPM tinggi. Di samping itu penting juga untuk tidak berjalan pada posisi gigi yang sama secara terus menerus, baik saat kecepatan tinggi maupun rendah. “Berjalanlah seperti biasa dengan posisi gigi berubah-ubah,” jelasnya. Segera ganti oli jika jarak tempuh kendaraan telah mencapai km, hal ini perlu dilakukan agar sisa atau ampas besi di dalam ruang mesin dapat rontok dan terbuang bersama oli. “Penggantian oli saat inreyen itu berdasarkan km atau waktu, jika mobil jarang dipakai, usahakan tetap diganti saat mencapai 3 bulan,” ingat Rudi. Selain mesin, inreyen juga harus dilakukan pada sistem pengereman dan ban. Ban yang masih baru belum cukup elastis untuk menempel pada permukaan jalan. Sedangkan pada rem, daya gigit kampas juga belum cukup maksimal. Sehingga upaya membiasakan pada dua komponen tersebut juga tak kalah penting. Infografik Inreyen. Bagian Paling Rentan Saat Inreyen Robert Reichman, pembuat mesin untuk tim balap pabrikan Honda, sekaligus mantan pemegang dealer serta teknisi sebuah bengkel privat, pernah melakukan tes terkait proses inreyen. Dalam uji cobanya, Robert menghidupkan beberapa motor balap supercross secara bersamaan selama beberapa menit. Semua motor tes dipasangkan sensor untuk mengetahui campuran bahan bakar, suhu, tekanan oli, putaran mesin, dan lainnya. Motor-motor ini coba digeber di beberapa rentang RPM, mulai dari rpm, naik ke rpm, lalu turun ke sekitar rpm. Sistem transmisi juga coba dipindah-pindah, hingga mesin dibiarkan idle dan suhunya menjadi dingin sampai dimatikan. “Meski beberapa mesin mendapat prosedur inreyen yang berbeda-beda, dengan pengaturan RPM yang berbeda, bagian paling kritis selama proses inreyen adalah piston dan ring piston dengan dinding silinder,” ujar Robert kepada Ride juga mengatakan jika tiap mesin punya variasi jarak kelonggaran antar komponen yang terjadi selama proses perakitan. Alasan inilah yang membuat inreyen perlu dilakukan agar komponen mesin bisa saling bersandar dengan baik satu sama lain. Hal menarik lainnya juga ditemukan lewat percobaan ini, salah satunya yaitu ditemukannya potongan kecil logam pada filter oli. Beberapa muncul dari roda gigi, sistem transmisi, dan bagian mesin lainnya. “Inilah sebabnya servis di awal sangat penting,” terang Robert. Bayangkan saja jika gram atau ampas besi ini dibiarkan menumpuk di dalam, kerja mesin pasti bakal terganggu. Dan efek yang lebih seram, mesin bisa jebol lantaran tak dapat bekerja dengan maksimal. - Otomotif Penulis Dio DananjayaEditor Suhendra Perawatan Motor Setelah Turun Mesin – Sebagian orang masalah terbesar dari kerusakan motor adalah turun mesin. Status motor turun mesin selalu menjadi persoalan negatif bagi masyarakat. Sebenarnya motor turun mesin yaitu istilah yang dipakai untuk membongkar motor untuk diperbaiki dengan menurunkan mesin guna memperbaiki permasalahan yang kompleks pada motor tersebut. Bukan berarti kata turun mesin adalah kerusakan pada motor kalian ya bro. DAFTAR ISI ARTIKELCiri-Ciri Motor Harus Turun Mesin1. Menggunakan Motor Dengan Benar2. Melakukan Perawatan Secara Berkala3. Tidak Memaksakan Kinerja Motor4. Menggunakan Oli Serta Bahan Bakar yang Tepat5. Mengganti Oli dengan Tepat Waktu6. Melakukan Inreyen Terlebih Dahulu Turun mesin sebenarnya tidak hanya menjadi permasalahan yang negatif. Justru ketika motor mengalami turun mesin harusnya bersifat positif, karena jika sudah dipebaiki akan memiliki performa lebih baik lagi seperti baru. Sebenarnya, jika motr mengalami turu mesin malah menjadi bagus. Karena setiap motor memiliki usia mesin sendiri, jadi jika turun mesin pasti akan diganti komponen yang rusak sehingga memiliki performa yang baru lagi. Jika sebagian orang tidak begitu paham tentang motor turun mesin, kini penulis akan mengulas ciri-ciri motor mengalami turun mesin. Ulasan tersebut berada di bawah ini sebagai berikut Ciri-Ciri Motor Harus Turun Mesin Gejala yang pertama yaitu motor kalian mengeluarkan asap putih. Asap putih yang keluar dri knalpot motor disebabkan oleh oli mesin yang ikut terbakar pada ruang bakar. Kedua, dapat ditandakan dengan suara yang kasar. Suara kasar pada motor dapat menjadikan penanda oli pada mesin sudah benar-benar habis dan kering. Selain itu, suara kasar pada motor juga disebabkan oleh gesekan antar komponen sehingga menjadi suara agak keras serta lebih kasar. Ciri-ciri yang ketiga adalah motor menjadi sulit dihidupkan. Disebabkan oleh oli yang merembes kemudian masuk ke ruang bakar hingga membasahi busi. Busi basah tersebut mengakibatkan motor tidak bisa dihidupkan atau busi menjadi mati. Keempat yaitu tenaga motor akan berkurang drastis. Jika kalian menggunakan motor tetapi tenaga motor tidak semaksimal biasanya itu menjadi ciri-ciri turun mesin. Tenaga menurun disebabkan oleh blok ruang bakar baret atau ring seher melemah dengan itu, otomatis kompresi pembakaran akan bocor serta mengakibatkan tenaga yang dihasilkan akan berkurang. Setelah motor mengalami turun mesin, sebaiknya mempunyai perhatian yang lebih oleh pemiliknya. Berikut beberapa tips perawatan motor setela turun mesin yang bisa kalian simak di bawah ini. Tips Perawatan Motor Setelah Turun Mesin 1. Menggunakan Motor Dengan Benar Ketika motor sudah pernah mengalami turun mesin dan sudah diperbaiki, sebaiknya lebih menjaga motor tersebut dengan baik ya bro. Karena motor turun mesin pasti pernah memiliki kerusakan yang serius. Dengan menggunakan motor dengan benar akan membantu motor tersebut menjadi lebih awet. Sehingga, dengan menggunakan motor dengan benar tidak menimbulkan kerusakan pada motor kembali. 2. Melakukan Perawatan Secara Berkala Tips agar motor kalian selalu memiliki performa yang prima setelah mengalami turun mesin maka hrus melakukan perawatan secara berkala ya bro. Dimaksud dengan perawatan secara berkala yaitu selalu mengecek komponen-komponen mesin, membersihkan filter serta bagian dalam mesin, mengganti oli, mengganti komponen yang sudah rusak. Dengan perawatan-perawatan tersebut akan membuat performa mesin tidak turun kembali ya bro. Sebenarnya perawatan motor secara berkala tidak hanya dianjurkan oleh motor turun mesin, tetapi motor barupun seharusnya melakukan perawatan secara berkala. Namun, tidak semua pemilik motor baru memperhatikan perawatan motor secara berkala. Tetapi, ketika motor sudah mengalami turun mesin harus melakukan perawatan secara berkala memiliki tujuan agar motor kalian selalu memiliki performa yang prima ya bro. 3. Tidak Memaksakan Kinerja Motor Performa mesin baru dengan mesin yang sudah mengalami turun mesin akan berbeda. Mesin baru akan memiliki kinerja maksimal ketika digunakan perjalanan jauh dibandingkan motor setelah mengalami turun mesin. Jadi, untuk motor yang telah mengalami turun mesin sebaiknya jangan memaksaan kinerja motor dengan maksimal ya bro. Memanfaatkan kinerja motor setelah turun mesin akan mengakibatkan motor cepat panas, serta dapat mengakibatkan munculnya permasalahan kerusakan motor dahulu setelah belum diperbaiki. Walaupun semua komponen motor setelah turun mesin akan diperbaiki bahkan diganti yang baru, sebaiknya jangan paksakan kinerja motor ya bro. 4. Menggunakan Oli Serta Bahan Bakar yang Tepat Sebaiknya, untuk menjaga kondisi motor agar tidak mengalami turun mesin kembali gunakalah oli serta bahan bakar yang tepat untuk motor kalian ya bro. Penggunaan oli berkualitas akan mempengaruhi pula kinerja mesin tetap prima pada motor kalian serta didukung dengan penggunaan bahan bakar yang tepat. Untuk itu, sebaiknya gunakan oli serta bahan bakar yang tepat demi menjaga performa motor kalian serta tidak akan mengalami turun mesin yang kedua kalinya. 5. Mengganti Oli dengan Tepat Waktu Tidak hanya menggunakan oli yang tepat ya bro, agar motor kalian tidak mengalami kerusakan kembali. Tetapi penggantian oli secara tepat waktu juga harus bro agar motor kalian tetap memiliki performa yang bagus. Penggunaan oli berkualitas serta dengan mengganti oli dengan tepat waktu akan mempengaruhi pada performa mesin motor kalian bro. Fungsi dari penggantian oli secara tepat waktu dengan menggunakan oli berkualitas akan sangat mempengaruhi kinerja mesin motor ya bro. 6. Melakukan Inreyen Terlebih Dahulu Melakukan proses-proses di atas adalah untuk menjaga motor kalian tidak mengalami turun mesin kembali, serta menjaga performa mesin motor. Proses selanjutnya yaitu melakukan inreyen terlebih dahulu ketika akan mengenakan motor setelah diperbaiki karena turun mesin. Inreyen pada motor setelah turun mesin sama dengan reyen motor baru. Fungsi dari inreyen merupakan proses penyesuaian komponen-komponen pada motor sebelum memberikan performa dengan maksimal. Sebaiknya motor setelah mengalami turun mesin untuk melakukan inreyen terlebih dahulu kurang lebih 100km. Jika belum melakukan inreyen sekitar 100km sebaiknya jangan digunakan untuk menggeber motor dengan maksimal. Kini penulis akan mengulas bagaimana cara melakukan inreyen dengan baik Sebaiknya ketika akan melakukan inreyen, carilah turunan yang agak panjang kalau bisa cari turunan yang sepi ya bro. Ketika akan melalukan inreyen dimulaidari atas dengan kecepatan 50 km/jam ketika akan mulai menurun tutuplah gas sedikit sekitar 1-2 detik lalu membuka gas lagi sampai menarik lalu lakukan dengan menutup gas kembali. Cara tersebut akan menghasilkan kefakuman di dalam ruang mesin bawah piston yang menyebabkan tekanan piston terhadap dinding silender sehingga membantu menyatu dengan gesekan minim ya bro. Kedua, Menghidupkan motor denga keadaan dingin ya bro. Biasanya keruskan motor terjadi start motor dengan keadaan dingin. Kerusakan tersebut diakibatkan dari oli belum merata masih berada di bak oli. Untuk itu sebelum menghidupkan motor sebaiknya melakukan kick starter beberapa kali dalam keadaan motor masih mati ya bro. Sebaiknya ketika menyimpan motor gunakan standar dua atau standar tengah agar oli merata pada kanan kiri mesin. Setelah mesin menyala biarkan kurang lebih 1menit lalu gunakanlah motor dengan keadaan santai untuk memberi kesempatan oli bersikulasi sempurna. Terakhir yaitu menggunakan motor dengan semestinya ya bro. sebaiknya ketika melakukan inreyen jangan melakukan geber-geberan yang berlebihan. Hal tersebut akan merusak komponen mesin karena kaget untuk masa-masa inreyen. Selesai sudah beberapa tips perawatan motor setelah turun mesin di atas ya bro. Untuk menjaga motor kalian dari turun mesin sebaiknya merawat motor dengan baik ya bro tidak hanya memperhatikan kebersihan atau mengerenkan body motor, tetapi rawatlah motor dari body sampai komponen-komponen mesin. Jika sudah mengalami turun mesin serta sudah diperbaiki rawatlah kembali motor dengan baik ya bro. Nah cukup sekian informasi mengeni tips perawatan motor setelah turuh mesin. Silahkan masbro mengikuti tips yang kami sampaikan di atas agar motor yang turun mesin tetap awet. Jagan lupa simak pula beragam informasi otomotif lainnya, hanya di Hanya seorang pecinta otomotif biasa yang hobi menonton film dan menyukai dunia modifikasi, khususnya kendaraan roda dua. - Ngomongin soal perlakuan motor baru, ada nih yang namanya inreyen. Apa sih yang dimaksud inreyen itu? Sebenarnya kalau mengacu asal katanya, inreyen berasal dari bahasa Belanda yaitu inrijden yang berarti mengemudi alias dijalankan. Ya jelas, motor kan harus dijalankan. Masa sudah beli motor tapi dipajang doang sih... Hehehe... Tapi yang dimaksud inreyen ini adalah perlakuan awal terhadap mesin motor yang enggak boleh digas penuh selama beberapa kilometer pertama. Baca Juga Perlukah Melakukan Inreyen di Motor yang Habis Bore Up? Ini Jawabannya "Pada masa 0-1600km itu motor tidak dianjurkan untuk beban berat dan bukaan gas penuh," ungkap Hendro Sucipto, kepala mekanik Yamaha Flagship Shop DDS 3 Semarang ketika dihubungi GridOto. Banyak orang yang salah kaprah kalau inreyen ini cuma buat motor keluaran lama alias motor karburator, sedangkan motor zaman sekarang yang sudah injeksi enggak perlu. "Masih tetap sama mas, intinya motor baru itu butuh penyesuaian dulu," terang pria yang kerap dipanggil Endro ini. Inreyen diperlukan motor baru agar komponen-komponen pada mesin melakukan penyesuaian dan berguna untuk menguji kualitas dan kemampuan komponen-komponen bagian dalam motor. Baca Juga Perlukan Lakukan Inreyen Saat Ganti Ban Baru? Ini Penjelasannya