LuthfiBashori, Imam Besar Situs NU Garis Lurus, Bedah 5 Fakta Hubungan Keduanya Hanya di Sini! 23 April 2016 Intisari Redaksi Redaksi Redaksi DatDut.Com - Tokoh ini masih terbilang muda. Umurnya mendekati 50-an tahun. Namun kiprahnya dalam menyebarkan dakwah Islam dengan segala lika-likunya telah banyak menarik perhatian. Lebih Entahitu dari mana bermula, namun kemudian di tubuh NU sendiri nyaring terdengar suara golongan yang mengatasnamakan Nahdlatul Ulama Garis Lurus (NUGL). Dari nama saja dapat ditemukan kejanggalan. Tambahan garis lurus seolah ingin mengatakan bahwa NU yang ada saat ini, yang notabene merupakan warisan dari para ulama alim allamah di masa lalu KH Nu'man Bashori Alwi adalah kakak kandung KH. Luthfi Bashori Alwi, Malang, yang namanya menjadi dikenal karena sikapnya yang kontroversial dan disebut menjabat sebagai Ketua NU Garis Lurus. Dalam acara Kopdar Kebangsaan bersama Gus Nuril, Gus Nu'man membeberkan riwayat adiknya dari masa kecil sampai menjadi terkenal saat ini. Berikut adalah transkrip lengkapnya dengan beberapa perbaikan PengakuanMenag dan langkah Jokowi yang mengadakan peringatan Isra' Mi'raj pada Jum'at (15/5/2015) lalu di Istana Negara dengan cara seperti itupun mendapat kecaman keras dari tokoh Nahdhatul Ulama (NU) Garis Lurus, KH Luthfi Bashori Alwi. KH Luthfi juga mengungkapkan bahwa Menag Lukman sejatinya merupakan tokoh liberal. diMei 06, 2018 Berita, Dakwah, Hoax, Literasi, Daftar media Islam radikal (Salafi-Wahabi) versi siber NU yang dikembangkan Tim Cyber NU dan LTNNU PBNU ini harus dipahami semu akalangan. Tim Cyber NU dan LTNNU PBNU beberapa waktu lalu memang merilis website-website Islam radikal yang perlu diwaspadai. Untukmenghindari penyimpangan sufisme dari garis lurus yang diletakkan para sufi terdahulu, maka NU meletakkan dasar-dasar tasawuf sesuai dengan khittah ahlissunnah waljamaah. Dalam hal ini, NU membina keselarasan tasawuf Al-Ghazali dengan tauhid Asy'ariyyah dan Maturidiyyah, serta hukum fikih sesuai dengan salah satu dari empat mazhab sunni. UstazAbdul Somad atau biasa disebut dengan UAS adalah salah satu fenomena di jagat dakwah Islam saat ini. Nilai jualnya ada di keluasan ilmunya dalam ilmu Syukronmengatakan, mereka yang mengatasnamakan NU Garis Lurus tidak perlu direspon dan hanya lelucon saja. "Jadi sikap dan dukungan mereka yang mengatasnamakan NU Garis Lurus nggak perlu direspon, cuma segelintir orang saja. Anggap lelucon saja lah," tambahnya. Dia menyebut, segelintir orang yang mengklaim sebagai NU Garis Lurus adalah golongan yang berpaling dari rombongan Nahdlatul Ulama. Fenomenasoal ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU) Untuk menggambarkan fenomena "NU Garis Lurus" saja, tampak sekali kelompok ini merasa harus menjadi pahlawan untuk "meluruskan" NU yang sejauh ini mereka anggap "bengkok". Daftar. Populer Rekomendasi. 1. Kelalaian Kampus Negeri, Mahasiswa Terlambat Lulus dan 'Dipaksa' Membayar. Mahasiswa Berikutnama-nama tokoh dibalik NU GL yang selama ini selalu memprovokasi aswaja, khususnya warga NU. KH. Luthfi Bashori. Buya Yahya. Muhammad Idrus Ramli. Jakfar Shodiq. Muhammad Lutfi Rochman Toha Luqoni. Habib Ali Hinduan. Habib Hisyam Al Habsy. Habib Habibi Haddad. Muhammad Kanzul Firdaus. Adam Bin Ridlwan. Faiz Al Amri. Toha Luqoni. Z6us. Deprecated Function WP_Query was called with an argument that is deprecated since version caller_get_posts is deprecated. Use ignore_sticky_posts instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5697 Notice Undefined variable arkrp in /home/u5450082/public_html/ on line 435 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521Tokoh Muda NU Garis Lurus Belajarlah dari Muhammadiyah Jadilah seperti Muhammadiyah, mandiri dalam segala bidang. Karenanya, sikap-sikap politik dan kenegaraan mereka pun mandiri. Tidak banyak mudahanah, cari-cari muka, tidak mengaku paling NKRI, tidak mengaku paling Pancasilais, pengakuan mereka tidak diperlukan sebab tindakan mereka lebih dari cukup untuk menjadi bukti. Muhammadiyah selalu bisa diharapkan, bahkan saat Revolusi Jilbab di era orde baru, saat siswa-siswa berjilbab begitu didiskriminasikan, sekolah-sekolah Muhammadiah lah yang menampung mereka. Kasus Siyono yang terbaru, Muhammadiyah pula yang advokasi. Kasus penistaan agama oleh BTP, Muhammadiyah pula yang menempuh jalur hukum beserta elemen lainnya. Muhammadiyah pun banyak mengajukan judicial review atas undang2 yang merugikan rakyat. Ketika liberalisme agama menyerang pemuda-pemuda, pemuda-pemuda Muhammadiah pun terdampak tapi tak banyak, juga tak berkembang. Warga Muhammadiah tak begitu tertarik menjual agama demi uang, sebab perut mereka sudah cukup, mereka mandiri, mereka pun banyak memberi. Saya dengar salah satu kisah dari sesepuh kami, gerakan Misionaris di salah satu kampung kewalahan bersaing dengan Muhammadiyah. Mereka memberi beras, Muhammadiyah juga memberi beras, mereka buat TK, Muhammadiyah juga buat TK, mereka bagikan permen, Muhammadiyah pun bagikan permen. Akhirnya, ummat lapar itu lebih memilih ngaji ke TK Muhammadiyah, sama2 Islam, sama2 dapat beras. Saya yakin, semua keberkahan ini berawal dari kata-kata Kyai Dahlan “hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup dari Muhammadiyah*” *Salam hormat untuk Muhammadiyah. Ingin belajar dari Muhammadiyah.* Gus Asror. Pesantren Sidogiri, NU GARIS LURUS Continue Reading Menimbang Radikalisme NU Garis Lurus Neo-Khawarij Oleh KH. Imam Jazuli, Lc., Menjelang Muktamar NU ke-33 di Jombang tahun 2015, muncul fenomena radikal jenis lain. Yakni, kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai NU Garis Lurus, yang secara radikal memusuhi seluruh kelompok yang berbeda dari dirinya. Kelompok ini digawangi oleh Ustad. Luthfi Bashori Malang, Ustad Yahya al-Bahjah Cirebon, dan Ustad Idrus Ramli Jember. Dengan gaya radikal, NU Garis Lurus menjelma gerakan neo-khawarij, yang menuduh sesat siapa saja yang menyimpang dari tafsir keagamaan versi dirinya, termasuk Gus Dur, M. Quraish Shihab, dan Kiai Said Aqil Siradj. Tokoh-tokoh NU Moderat ini tidak lepas dari cercaan mereka. Mencerca tokoh NU moderat sama persis dengan saat mencerca kelompok Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla, dkk.. Radikalisme neo-khawarij ini membuat jamaah Nahdliyyin terkocar-kacir. Bahkan, keberhasilan NU Garis Lurus menggalang jamaah sendiri terlihat jelas saat Pilpres 2019 tempo hari. Golongan kecil ini mendukung pasangan Prabowo-Sandi di kala mayoritas warga Nahdliyyin mendukung Jokowi-Amin. Visi awal NU Garis Lurus memang untuk menentang golongan mayoritas. Dalam rangka menyerang NU Moderat, NU Garis Lurus mengangkat isu-isu lama, seperti permusuhan terhadap Syi’ah dan Ahmadiyah. Ironisnya, NU Garis Lurus terperdaya oleh kaum Wahhabi yang mentahrif atau mengubah teks kitab ar-Risalah karya Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari. Mbah Hasyim tidak memusuhi kelompok Syi’ah secara umum, tetapi khusus Syi’ah Rafidhah, yakni mereka yang memusuhi para sahabat Nabi. Di Indonesia, kelompok Syi’ah Rafidhah itu tidak ada. Tetapi, karena terjebak oleh versi Wahhabi, NU Garis Lurus menyamakan seluruh Syi’ah tanpa mampu membedakannya dengan Rafidhah. Dari sinilah potensi destruktif aliran NU Garis Lurus terlihat nyata. Sehingga ia tak ubahnya dengan golongan radikalis Islam lainnya. Watak destruktif dari aliran NU Garis Lurus ini sangat kentara. Dalam setiap dakwahnya, tuduhan kelompok di luar dirinya telah menyimpang, sesat, “tidak-lurus”, sangat mudah dijumpai. Bukan saja golongan Syi’ah, Ahmadiyah, bahkan tokoh-tokoh seperti Gus Dur, Quraish Shihab, dan Kiai Said Aqil Siradj pun tidak lepas dari tuduhan telah berbuat menyimpang. Pemaknaan terhadap konsep Akidah Ahlus Sunah wal Jamaah dan teks-teks kitab karangan Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari ditafsiri sesuai perspektif kelompoknya. Kehadiran NU Garis Lurus tidak lepas dari peran yang ingin dimainkannya, yakni anti-tesa terhadap aliran liberal yang digagas oleh anak-anak muda NU. Namun begitu, gerakannya yang terlalu ekstrim kanan membuat persoalan kebangsaan dan keagamaan semakin rumit. NU Garis Lurus hadir hanya untuk meramaikan persoalan dialektika internal NU dengan jalur dakwah puritanisasi. Puritanisme adalah gerakan paham keagamaan yang memperjuangkan keaslian. Akhir abad 16 di Inggris, kaum puritan ingin memurnikan ajaran Katolik Roma dari ajaran-ajaran yang dianggap bukan dari Katolik. Di Timur Tengah terjadi pada abad ke-18, ketika aliran Wahhabisme dikembangkan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. Wahhabisme ingin membersihkan Islam dari ajaran-ajaran yang dianggap bukan dari Islam. Dengan menyerang tokoh-tokoh besar NU seperti Gus Dur, Quraish Shihab, Said Aqil Siradj, NU Garis Lurus mengusung paham puritanisme. Terminologi “Garis Lurus” digunakan untuk ajaran puritanisme mereka. Yakni, mengebiri aspek-aspek keagamaan dan pemikiran di tubuh NU, yang menurut mereka tidak sejalan dengan ajaran Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari. Pengebirian ini pula tidak lepas dari konteks sosial-politik pada jamannya. Yaitu, kelompok NU Garis Lurus ini mengalami kekalahan telak pada Muktamar NU ke-33 tersebut. Idrus Ramli dan kawan-kawan hanya mendapatkan suara yang sedikit dan tidak masuk ke dalam kepengurusan struktural PBNU. Satu-satunya jalan adalah berbeda dengan NU Moderat melalui propaganda keagamaan, yang disebutnya Garis Lurus. Sehingga dalam perjalanannya, NU Garis Lurus akan terus menyerang PBNU baik dalam aspek keorganisasian maupun non-organisasi. Siapa pun mau menyerang PBNU, sejatinya sudah difasilitasi, yakni dengan adanya media intelektual seperti tradisi Bahtsul Masail. Di sana semua urusan agama fikih, akhlak, dan Aqidah dapat dibicarakan secara akademik. Namun, NU Garis Lurus lebih sering su’ul adab tidak beretika dan mengabaikan diskusi terbuka di panggung Bahtsul Masail. Padahal, inilah kesempatan mereka duduk bersama dengan seluruh entitas kelompok dan aliran pemikiran yang ada dalam tubuh NU sendiri. Jika NU Garis Lurus memang memperjuangkan kebenaran dan ilmu pengetahuan, bukan kekecewaan karena tidak mendapat kekuasaan dan struktur jabatan, semestinya menghindari tuduhan-tuduhan sepihak yang menyudutkan NU Moderat. Bahtsul Masail jangan ditinggalkan, supaya jamaah Nahdliyyin tidak jadi korban. Santri NU Banyak diantara kita yang masih sering salah kaprah dengan istilah / grup / kelompok "NUGL". Mereka mengira bahwa "NUGL" resmi legal. Bahkan ada yang menganggap bahwa NUGL itu NU-nya mbah Hasyim. Ada juga yang mengatakan bahwa "NUGL" itu Lebih NU dari NU. Usut punya usut, selidik punya selidik bahwa ternyata "NUGL" merupakan komplotan orang-orang yang terdiri dari, sbb 1. Sakit hati karena kalah dalam kontestasi pemilihan ketua umum tanfidziyah PBNU, yaitu sdr. Idrus Ramli 2. Orang yang baru lulus belajar agama di Timur Tengah ingin secara instan menjadi Imam Besar. 3. Orang-orang yang tidak mendapat tempat dalam kepengurusan di PBNU seperti Buya Yahya, Hb. Vad'aq, Muqtafi Abd. Sachal, Ja'far Shadiq, Luthfi Rochman dan Abbas Rahbini. Mereka merupakan orang-orang pada umumnya kalah, tergeser, tidak mendapat dukungan untuk duduk dalam kepengurusan di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU, sehingga mereka berkomplot membentuk wadah baru secara ilegal yakni "NUGL". Selain itu mereka komplotan "NUGL" seakan juga merasa menjadi yang paling alim diantara para ulama sesepuh NU yang telah merestui kandidat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang resmi yang telah terpilih secara aklamasi. Secara organisasi mereka membuat struktur organisasi sendiri sesuka hati tanpa melalui proses aklamasi, dan karena tidak memiliki keanggotaan struktural akhirnya mereka menggandeng eFPeI. Tetapi lucunya, disini ada dua Imam Besar yaitu Luthfi Bashori dan Ha eR eS. Nah lho !? Lucu kan... Walhasil, mereka NUGL pun berhasil menjaring sebagian kecil umat kultural yang masih sangat awam. Umat awam ini terbagi tiga yaitu 1. Umat awam nahdliyin yang masih awam 2. Umat awam yang fundamental yang penting aswaja 3. Umat awam pembonceng kepentingan Umat awam nahdliyin yang masih belum mengerti, adalah warga NU yang tidak mengerti garis perjuangan dakwah NU, tidak mengerti struktural organisasi NU, Sehingga mudah dikelabui oleh pihak-pihak lain diluar PBNU yang mengatasnamakan NU. Umat awam yang fundamental merupakan umat islam yang berakidah Ahlusunah waljamaah. Mereka biasanya hanya tahu kalau ahlusunah waljama'ah itu qunutan, tahlilan, maulidan, ziarah kubur. Tetapi semangatnya ahlussunahnya memang luar biasa namun otaknya sepi, sehingga mudah termakan hoaks dan fitnah. Seperti NU yang sekarang dengan NU-nya mbah hasyim itu berbeda. Atau NU Gusdur itu liberal, NU Kyai Said Syi'ah. Atau NUGL itu sama dengan NU-nya mbah Hasyim. Dan lain-lain sebagainya yang semuanya hanyalah hoaks dan fitnah. Tetapi mereka termakan oleh hoaks dan fitnah itu tanpa bisa berpikir jernih. Umat awam pembonceng kepentingan, adalah orang-orang yang memang berasal dari kelompok-kelompok yang membenci NU. Mereka sangat menginginkan kehancuran NU sehingga mereka ingin merusak NU dari dalam NU sendiri dengan memprovokasi warga NU yang tergolong dari 1 & 2 tsb diatas. Mereka senantiasa berupaya membuat air kolam NU menjadi keruh dan untuk memancing di air keruh tsb. Mereka berasal dari kelompok-kelompok yang ingin menguasai NKRI Untuk menguasai SDA, Sosial, Budaya, Politik dan Agama. Tetapi mereka harus menghancurkan penjaganya yaitu NU. Oleh karena itu mereka selalu membonceng utk mencari peluang yang bisa menghancurkan NU baik dari luar maupun dari dalam NU itu sendiri. Jadi, NUGL NU Garis Lurus merupakan gerakan yang berafiliasi dengan eFPeI karena secara akidah sama, tetapi sepertinya mereka juga tidak sadar kalau mereka juga dimanfaatkan oleh orang-orang dari kelompok Islam Transnasional seperti Ikhwanul Muslimin IM dan Hizbut Tahrir HTI Juga Wahabi / Salafi Wahabi Wahabiyin. Sehingga justru akhirnya mereka lebih cenderung menjadi NU rasa eFPeI atau NU rasa Wahabi. Sehingga garis perjuangan NUGL sudah keluar jauh dari garis perjuangan NU yang sesungguhnya yang mementingkan kepentingan bangsa dan agama serta kemaslahatan umat manusia Indonesia pada khususnya. Kiprah NUGL selama ini terus berusaha untuk memutus mata rantai antara warga nahdliyin dan ulama/kyai/habaib NU. Komplotan barisan sakit hati itu sangat mendukung upaya fitnah2 busuk kepada pimpinan PBNU yakni KH. Said Aqil Siradj. Mereka selalu berupaya bertentangan dengan pimpinan PBNU KH. Said Aqil Siradj, bahkan menuduh/menuding Kyai Said dengan sebutan "Kyai Liberal", yang point-nya adalah berusaha agar umat Islam warga nahdliyin tidak lagi menghormati, tidak lagi takdzim, tidak lagi percaya dan meninggalkan NU dibawah kepemimpinan PBNU yang saat ini dipimpin oleh KH. Said Aqil Siradj. Demikian pula yang ketika itu PBNU di pimpin oleh Gusdur pun mengalami hal yang sama, namun sesuai dengan apa yang diramalkan Gusdur ketika masih hidup kepada Kyai Said bahwa NU di bawah kepemimpinan sampeyan kyai said akan mengalami serangan Fitnah yang paling terbesar sepanjang sejarah NU. begitu kata almaghfurlah Gusdur. Upaya untuk menghancurkan NU dari dalam oleh komplotan NUGL tentulah segala macam cara, mulai dari stigmatisai "Syiah & Liberal" pada tokoh-tokoh NU, sampai stigmatisasi bahwa NU dibawah struktural PBNU telah keluar dari khittah. sadis kan .... Jadi pada kesimpulannya bahwa NUGL NU Garis Lurus adalah barisan orang-orang yang berkomplot untuk memutuskan dirinya dari rantai perjuangan NU. Sehingga semua pendapat serta keputusan yang terkait dengan orang/komplotan NUGL tidak ada kaitannya dengan NU. NU hanya ada satu NU, yaitu NU Nahdhatul Ulama dibawah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU, tanpa ada embel-embel garis bengkok, lempeng, lurus, ngaceng, dsb. Kepemimpinan NU PBNU adalah mata rantai yang terus bersambung dan berkesinambungan sejak NU nya Mbah Hasyim KH. Hasyim Asy'ari hingga saat ini KH. Said Aqil Siradj. Yang lainnya sudah pasti bukan NU atau NU-ilegal yang merupakan kelompok pengacau yang ingin menghancurkan NU. Kalau NU pasti Pro Pancasila dan Pro Bhineka Tunggal Ika, Akidah Islamnya Ahlussunah Waljama'ah, Dakwahnya sejuk, Semangatnya Hubbul Wathon Minal Iman. Kalau ada NU yang tidak Pro Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, pasti bukan NU, pasti cuma ngaku2 NU, pasti cuma membonceng NU. Oleh Adiba Tis'atun Najma Sucipto fb